Ablasio Retina: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

by

Ablasio Retina (Retinal Detachment) adalah suatu kondisi dimana retina (lapisan jaringan yang terletak di bagian belakang mata), tidak dapat berfungsi dengan baik akibat terlepas dari jaringan pendukungnya. Ablasio retina merupakan kondisi mata yang serius karena dapat menyebabkan penglihatan hilang secara permanen apabila tidak dilakukan penanganan dengan segera.

Bagaimana ablasio retina dapat terjadi?

Mata kita tersusun atas cairan bening seperti gel yang sering disebut vitreous. Vitreous mengisi sebagian besar rongga bola mata. Namun seiring bertambahnya usia, vitreous mulai menyusut. Penyusutan vitreous terkadang menarik retina sehingga menyebabkan retina terlepas dari jaringan pendukungnya. Apabila retina menjauh dari jaringan pendukungnya, maka retina tidak akan mendapatkan suplai darah yang berisi nutrisi dan oksigen.

Gejala pada ablasio retina

Ablasio retina bisa tanpa gejala dan tidak terasa sakit apabila hanya sebagian kecil dari retina yang terlepas. Namun apabila kondisi ini tidak segera ditangani sehingga bagian dari retina yang terlepas semakin besar maka, dapat menyebabkan penderita mengalami gejala mendadak seperti dibawah ini:

  1. Banyak floaters baru (lebih banyak dari biasanya). Floaters adalah bintik atau garis hitam yang melayang-layang melintasi penglihatan
  2. Bayangan gelap seperti tirai yang menutupi bagian tengah atau samping penglihatan
  3. Kilatan cahaya di satu mata atau kedua mata

Ablasio retina adalah kondisi darurat medis. Apabila Anda mengalami gejala ablasio retina maka segeralah pergi ke dokter mata atau unit gawat darurat terdekat.

Jenis ablasio retina

Terdapat tiga jenis utama ablasio retina berdasarkan penyebabnya, diantaranya adalah:

  1. Regmatogen. Regmatogen merupakan tipe ablasio retina yang paling umum ditemui. Mata kita terdiri dari vitreous (carian bening mirip gel) yang mengisi sebagian besar rongga mata. Apabila retina kita memiliki robekan kecil, maka vitreous akan mengalir melalui robekan tersebut dan terkumpul di bagian belakang retina. Vitreous ini lalu mendorong retina menjauhi jaringan pendukungnya. Dan ketika usia bertambah, maka vitreous akan menyusut sehingga bisa menyebabkan retina tertarik dan robek. Rematogen juga bisa disebabkan karena cedera mata, operasi, atau rabun jauh.
  2. Traksi. Ablasio retina jenis ini disebabkan oleh jaringan parut yang menarik retina menjauh dari bagian belakang mata. Jaringan parut terbentuk dari rusaknya pembuluh darah akibat tingginya gula darah. Sehingga ablasio retina jenis ini umumnya dialami oleh penderita diabetes.
  3. Eksudatif. Ablasio retina jenis ini disebabkan oleh banyaknya cairan yang menumpuk di bagian belakang retina, meskipun tanpa adanya robekan retina. Terkumpulnya cairan tersebut mendorong retina menjauh dari jaringan di belakangnya. Biasanya penyebab penumpukan cairan ini adalah kebocoran pembuluh darah atau pembengkakan di bagian belakang mata yang terjadi karena cidera, peradangan, atau degenerasi makula terkait usia.

Pengobatan ablasio retina

Terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk ablasio retina, diantaranya:

  1. Laser atau pembekuan (cryopexy). Metode ini dapat dilakukan untuk memperbaiki robekan kecil pada retina ketika ditemukan pada diagnosa dini. Laser atau cryopexy akan menutup robekan yang ada pada retina.
  2. Pneumatic retinopexy. Metode ini dilakukan dengan memberikan suntikan gelembung gas kecil ke dalam mata. Hal ini bertujuan untuk mendorong retina kembali ke posisi semua dan menutup robekan. Lama kelamaan mata akan sembuh dengan sendirinya dan gelembung gas akan digantikan oleh vitreous.
  3. Vitrectomy. Vitrectomy merupakan metode yang dilakukan untuk memperbaiki robekan atau pelepasan besar pada retina. Metode ini dilakukan dengan mengeluarkan vitreous yang menyebabkan tarikan pada retina dan menggantinya dengan gas atau minyak.
  4. Operasi Scleral Buckle. Operasi ini dilakukan dengan menjahit karet silikon lembut di sekitar bagian putih mata (sclera). Tujuannya agar retina yang terlepas dapat sembuh dengan kembali ke dinding mata. Karet silikon ini tidak akan terlihat dari luar dan biasanya akan tertinggal di dalam mata secara permanen.

Dari metode ini nantinya dokter spesialis mata akan memilih mana metode penanganan ablasio retina yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Intinya, jangan terlambat melakukan pengobatan karena ablasio retina tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Apabila Anda merasakan gejala-gejala ablasio retina segeralah pergi konsultasi ke dokter mata. Anda bisa melakukannya di RS Mata Undaan, karena dokter spesialis mata professional kami akan membantu Anda untuk melakukan pemeriksaan mata secara lengkap dan memberikan saran pengobatan yang paling sesuai dengan hasil diagnose. Hubungi call center RS Mata Undaan apabila Anda ingin membuat janji temu dengan dokter spesialis mata kami.

Perlu diingat:

Konten ini dibuat bukan untuk pengganti nasihat dokter atau sebagainya. Pasien tetap perlu berkonsultasi ke dokter mata untuk dilakukan pemeriksaan secara langsung. Kunjungi RS Mata Undaan untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter spesialis mata profesional kami.

Referensi:

  1. American Academy of Ophthalmology. 2022. Detached Retina
  2. National Eye Institute. 2022. Retinal Detachment
  3. National Health Service. 2023. Detached Retina (retinal detachment)
  4. WebMD. 2022. Retinal Detachment

Lainnya