Kelainan Refraksi

by

Apa Itu Kelainan Refraksi?

Kelainan refraksi adalah keadaan dimana mata tidak mampu membiaskan atau memfokuskan cahaya ke retina sehingga bayangan benda menjadi kabur. Keadaan ini dapat disebabkan oleh halangan dari kelopak mata,  ketidaknormalan pada kelengkungan kornea, daya bias lensa dan badan kaca (korpusvitreus), atau sumbu bola mata (axial).

Apa Saja Jenis Kelainan Refraksi?

Terdapat beragam istilah yang digunakan untuk membedakan jenis refraksi, kita pasti pernah mendengar istilah mata minus, mata plus, atau mata silinder. Istilah ini digunakan untuk membedakan kelainan refraksi berdasarkan lensa koreksi yang dipakai.

  1. Mata minus atau rabun jauh (myopia) yang dapat dikoreksi dengan pemberian lensa kacamata minus
  2. Mata plus atau rabun dekat (hipermetropia) yang dapat dikoreksi dengan kacamata plus
  3. Mata silinder atau astigmatisme yang dapat dikoreksi dengan kacamata silinder

Mengenal lebih dalam jenis kelainan refraksi

Rabun Jauh (Myopi)

Rabun jauh atau myopi merupakan jenis kelainan refraksi yang sangat umum terjadi di masyarakat.  Penderita rabun jauh akan kesulitan melihat objek yang jauh, namun dapat dengan mudah melihat objek dari jarak dekat. Contohnya mereka akan dengan mudah membaca menu restoran yang berada di meja konter, namun akan kesulitan apabila harus membaca menu yang terpasang di dinding belakang kasir karena terlihat buram.

Rabun jauh terjadi karena sumbu bola mata terlalu panjang atau kornea (lapisan mata paling depan) terlalu melengkung sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak dapat sampai tepat di retina dan malah terfokus di depan retina.  Akibatnya objek yang jauh akan terlihat kabur.

Rabun jauh sering terjadi pada anak-anak dan biasanya dimulai antara usia 6 sampai 14 tahun. Pada usia anak-anak proses ini merupakan bagian dari pertumbuhan, sehingga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulang setiap 6 bulan sekali karena ukurannya bisa terus bertambah. Sementara pada usia 20-30 tahun pertambahannya cenderung tidak signifikan dan mulai melambat.

Tidak ada yang tahu penyebab pasti dari rabun jauh, namun berbagai penelitian menyebutkan rabun jauh merupakan penyakit yang dapat diwariskan. Apabila salah satu atau kedua orang tua menderita rabun jauh, maka sang anak juga memiliki kemungkinan untuk menderita rabun jauh. Selain penyakit yang dapat diwariskan, rabun jauh juga dipengaruhi oleh bagaimana gaya hidup seseorang dalam menggunakan matanya. Membaca, bermain video game, menonton televisi dalam waktu yang lama dan dengan jarak dekat dapat meningkatkan risiko terjadinya rabun jauh.

Myopi yang disebabkan akibat perubahan daya bias lensa mata atau kornea dapat diatasi melalui penggunaan kacamata dengan lensa minus. Lensa ini berfungsi sebagai alat bantu agar berkas cahaya yang jatuh di depan retina dapat dibiaskan tepat di retina. Selain kacamata lensa minus, dapat dipakai lensa kontak atau mengubah bentuk kelengkungan kornea dengan teknik radial keratotomi atau laser excimer. Pada myopia derajat tinggi (lebih dari 10.00 dioptri) dapat dilakukan operasi pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan yaitu Intraocular Lens (IOL). Pilihan lainnya khusus untuk orang dewasa adalah prosedur koreksi penglihatan melalui operasi Laser Vision Correction (LVC) seperti PRK, LASIK, atau SMILE Pro.

Rabun Dekat (Hypermetropi)

Hypermetropi atau rabun dekat adalah suatu kondisi dimana mata sulit untuk melihat benda-benda yang berada lebih dekat dibanding melihat benda-benda yang letaknya jauh. Penderita rabun dekat akan lebih jelas ketika melihat objek yang jauh, dibandingkan objek dekat. Contohnya pandangan kabur ketika melihat sesuatu dari dekat seperti membaca teks dalam atau gawai. Hal ini dapat terjadi karena mata tidak membiaskan atau membelokkan cahaya dengan benar.

Pada penderita rabun dekat, panjang sumbu bola mata biasanya lebih pendek atau kornea bagian dapan mata terlalu datar sehingga lensa mata tidak sanggup lagi memfokuskan berkas cahaya tepat pada retina. Akibatnya cahaya akan terfokus di belakang retina. Hal ini menyebabkan penglihatan jarak dekat menjadi kabur.

Meskipun sebagian besar hipermetropi terjadi pada orang dewasa terutama mereka yang berusia diatas 40 tahun, rabun dekat juga dapat dialami oleh anak-anak. Namun kebanyakan anak yang menderita rabun dekat tidak mengalami penglihatan kabur dan dapat berangsur-angsur berkurang bahkan menghilang pada masa pertumbuhan.

Penderita hypermetropi seringkali merasa sakit kepala, pusing ketika membaca, atau mata cepat terasa lelah. Pada orang dewasa hal ini dapat diatasi dengan penggunaan kacamata lensa plus, lensa kontak, dan Laser Vision Correction (LVC) seperti LASIK.  Sementara pada anak-anak, peresepan kacamata seringkali tidak dibutuhkan. Namun orang tua tetap harus membawa anak ke dokter spesialis mata untuk dilakukan pemeriksaan mata. Hal ini dikarenakan apabila rabun dekat tidak segera ditangani, maka anak dapat mengalami amblyopia atau mata malas.

Silinder (Astigmatisme)

Silinder atau astigmatisme dapat terjadi karena kornea (lapisan depan mata yang jernih) atau lensa (bagian dalam mata yang membantu fokus mata) memiliki bentuk yang abnormal. Mata normal memiliki bentuk bulat seperti bola basket sementara pada penderita astigmatisme, bola mata berbentuk lebih runcing seperti bola rugby. Permukaan mata yang tidak normal, menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dibiaskan hanya pada satu titik fokus melainkan pada beberapa titik fokus, sehingga bayangan yang terbentuk menjadi kabur, bergelombang, atau tidak fokus.

Penderita astigmatisme umumnya tidak dapat meilhat dekat maupun jauh. Selain penglihatan kabur, penderita astigmatisme juga sering merasakan sakit kepala, merasa pusing apabila berada dikerumunan orang banyak, atau melihat garis-garis yang rapat.

Tidak ada yang tahu penyebab pasti dari astigmatisme, sebagian orang terlahir dengan astigmatisme. Beberapa mengalami astigmatisme saat usia tua atau karena beberapa kondisi seperti cedera pada mata, keratoconus, maupun komplikasi setelah operasi mata. Astigmatisme dapat dibantu dengan kacamata berlensa silinder, lensa kontak, maupun Laser Vision Correction (LVC) seperti LASIK.

Presbiopi

Presbiopi merupakan kelainan refraksi yang secara alamiah terjadi dan tidak dapat dihindari oleh setiap orang ketika memasuki usia pertengahan. Pada orang usia 40 tahun keatas, kemampuan lensa mata mulai menurun. Lensa mata mengalami penurunan elasitas dan kemampuannya dalam melakukan akomodasi mata. Hal ini menyebabkan mata sulit fokus pada objek-objek dekat sehingga penderita presbopia akan mengalami kesulitan melihat objek dengan jarak dekat. Keadaan ini dapat dikoreksi menggunakan kacamata baca (plus).

Berdasarkan beberapa jenis kelainan refraksi diatas, apabila Anda merasa mengalami beberapa gejala yang mengganggu penglihatan Anda, segeralah pergi ke fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan mata secara komprehensif untuk mengetahui kelainan refraksi apa terdapat pada mata kita dan bagaimana bentuk penanganan yang paling sesuai. Hubungi call center RS Mata Undaan untuk membuat janji temu dengan dokter. Dokter spesialis mata kami akan dengan senang hati membantu Anda.

Perlu diingat:

Konten ini dibuat bukan untuk pengganti nasihat dokter atau sebagainya. Pasien tetap perlu berkonsultasi ke dokter mata untuk dilakukan pemeriksaan secara langsung. Kunjungi RS Mata Undaan untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter spesialis mata profesional kami.

Referensi:

  1. American Optometric Association. Myopia (Nearsightness)
  2. American Optometric Ophthalmology. 2022. What Is Astigmatism? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment
  3. American Optometric Ophthalmology. 2022. Farsightedness: What Is Hyperopia?
  4. Cleveland Clinic. 2023. Myopia (Nearsightness)
  5. National Eye Institute. 2023. At a glance. Nearsightness
  6. National Eye Institute. 2019. At a glance: Astigmatism
  7. National Eye Institute. 2023. At a glance. Farsightedness
  8. National Health Services. 2023. Astigmatism
  9. National Health Services. 2023. Long-sightedness
  10. WebMD. 2023. Astigmatism
  11. WebMD. 2022. What Is Myopia (Farsightedness)
  12. WebMD. 2022. What Is Myopia (Nearsightness)

Lainnya