Mitos dan Fakta Glaukoma

by

Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata penyebab kebutaan terbanyak setelah katarak. Glaukoma dapat terjadi karena rusaknya saraf mata yang diakibatkan oleh tingginya tekanan bola mata. Berikut beberapa mitos dan fakta seputar Glaukoma menurut dr. Dewi Rosarina, Sp.M dari divisi Glaukoma di RS Mata Undaan:

Apakah semua penyakit mata berisiko menjadi glaukoma?

Jawaban dari dr. Dewi Rosarina, Sp.M adalah mitos. Memang ada beberapa penyakit yang menyebabkan glaukoma namun tidak semua penyakit berisiko menjadi glaukoma. Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan glaukoma adalah katarak. Katarak dapat menyebabkan glaukoma apabila kondisinya disertai penyulit. Ada jenis katarak tertentu yang menyebakan tekanan bola mata meningkat sehingga menyebabkan kerusakan di saraf mata dan terjadilah glaukoma.

Selain katarak, inflamasi juga dapat menyebabkan glaukoma. Inflamasi merupakan kondisi peradangan pada mata dimana pada proses peradangan yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan adanya perlengketan di jaringan bola mata. Perlengketan ini membuat saluran dalam bola mata terhambat sehingga cairan tidak bisa mengalir dengan baik, hal ini menyebabkan tekanan bola mata meningkat.

Selain itu, trauma pada mata juga dapat menyebabkan glaukoma. Trauma dapat disebabkan oleh benda tajam dan benda tumpul. Trauma benda tajam dapat terjadi akibat benda tajam seperti pisau yang menyebabkan adanya robekan pada bola mata, hal ini dapat memicu terjadinya glaukoma. Sementara trauma benda tumpul dapat disebabkan oleh benturan atau pukulan yang menyebabkan gangguan pada aliran Aqueous Humor di dalam bola mata sehingga menyebabkan tekanan bola mata meningkat dan dapat menyebabkan glaukoma.

Pasca operasi mata juga dapat menjadi penyebab terjadinya glaukoma. Apabila mata kita sudah pernah dilakukan tindakan bedah (seperti bedah katarak dan bedah retina) maka berpotensi menyebabkan glaukoma sekunder. Artinya peningkatan tekanan bola mata dapat terjadi sewaktu-waktu pasca operasi, dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama. Hal ini paling sering terjadi pada orang pasca bedah retina, karena tindakan retina memungkinkan silicon oil atau gas dimasukan ke dalam bola mata sehingga memicu tingginya tekanan bola mata.

Apakah betul glaukoma kadang terjadi tanpa gejala?

Menurut dr. Dewi Rosarina, Sp.M hal ini adalah fakta. Kebanyakan pasien Glaukoma datang ke Rumah Sakit sudah dalam kondisi parah. Hal ini dapat terjadinya karena di awal pasien biasanya tidak merasakan gejala akibat kerusakan pada mata masih sedikit, namun jika kerusakan makin parah barulah pasien merasakan gejala-gejala yang menyebabkan aktivitas sehari-hari mulai terganggu.

Apakah glaukoma dapat dialami oleh anak-anak?

Jawaban dari dr. Dewi Rosarina, Sp.M adalah fakta. Ada jenis glaukoma tertentu yaitu glaukoma kongenital yang sudah ada pada anak sejak lahir, artinya ada kelainan genetik pada saat anak ada di dalam kandungan, sehingga ada kecenderungan anak menderita glaukoma sejak anak baru lahir. Sementara pada anak-anak, glaukoma sekunder bisa saja terjadi, artinya glaukoma terjadi akibat beberapa penyebab lain.

Apakah mayoritas pasien glaukoma adalah wanita?

Menurut dr. Dewi Rosarina, Sp.M hal ini adalah mitos. Glaukoma memiliki beragam jenis dan tidak semua jenis glaukoma didominasi oleh wanita. Memang ada jenis glaukoma tertentu yang kebanyakan dialami oleh wanita namun tidak semua jenis glaukoma didominasi oleh pasien wanita.

Apakah riwayat glaukoma dalam keluarga tidak menjadi faktor risiko sesorang dapat mengalami glaukoma?

Jawaban dari dr. Dewi Rosarina, Sp.M adalah mitos. Riwayat glaukoma dalam keluarga entah itu dari kakek, nenek, ayah, ibu, atau paman, bibi secara tidak langsung, harus diwaspadai. Setiap ada riwayat keluarga yang positif terkena glaukoma dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma 5-9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang keluragnya tidak memiliki riwayat glaukoma.

Apakah Anda memiliki pertanyaan lain seputar glaukoma? Konsultasikan secara langsung dengan dokter spesialis mata kami. Hubungi call center RS Mata Undaan untuk membuat janji temu dengan dokter.

Lainnya