Mitos dan Fakta Tentang Kacamata

by

Kacamata merupakan alat bantu penglihatan bagi penderita kelainan refraksi seperti mata plus, mata minus, atau silinder. Namun ada beberapa orang yang sengaja tidak menggunakan kacamata padahal memiliki kelainan refraksi. Apa saja mitos dan fakta tentang kacamata? Berikut mitos dan fakta tentang kacamata yang disampaikan oleh Refraksionist Optician RS Mata Undaan, Anggoro Rubyanto, Amd. RO.
Apakah gonta-ganti kacamata dapat menambah minus?
Jawaban dari Refraksionist Optician Anggoro Rubyanto, Amd. RO adalah mitos. Apabila seseorang gonta-ganti kacamata dengan ukuran yang sama maka tidak akan menambah minus. Kecuali pasien atau penderita yang memakai kacamata memiliki dua/lebih kacamata dengan minus yang berbeda. Apabila lebih sering menggunakan salah satu kacamata dengan minus yang lebih kecil maka dapat menyebabkan kelainan baru yang dinamakan amblyopia atau mata malas.
Apakah mencoba kacamata orang lain dapat tertular kelainan refraksi orang tersebut?
Menurut Refraksionist Optician Anggoro Rubyanto, Amd. RO hal ini adalah mitos. Kacamata merupakan alat bantu penglihatan dan kelainan refraksi bukan suatu penyakit yang bisa ditularkan, sehingga kita tidak akan bisa tertular kelainan refraksi dari seseorang yang kita pinjam kacamatanya.
Apakah seseorang yang sudah didiagnosa menderita kelainan refraksi tetapi tidak pernah menggunakan kacamata dapat mengakibatkan kelainan mata lain?
Jawaban dari Refraksionist Optician Anggoro Rubyanto, Amd. RO adalah fakta. Jika seseorang tidak menggunakan kacamata atau menggunakan kacamata tidak diukuran yang sebenarnya, maka dapat berpotensi menimbulkan kelainan mata baru yaitu amblyopia atau mata malas. Yang mana jika sudah terjadi amblyopia penglihatan tidak akan bisa kembali seperti mata normal.
Apakah anak yang sedari dini memakai kacamata itu pasti karena faktor keturunan?
Menurut Refraksionist Optician Anggoro Rubyanto, Amd. RO hal ini adalah fakta. Penyebab terbesar dari kelainan refraksi adalah bentuk bola mata yang tidak sempurna. Bentuk bola mata penderita refraksi akan mengikuti bentuk bola mata orangtuanya atau keluarganya. Sehingga apabila ada keluarga yang menderita kelainan refraksi maka kemungkinan besar keturunannya juga akan memakai kacamata. apa lagi ditunjang dengan gaya hidup anak sekarang yang banyak melihat gadget,sehingga akan memunculkan potensi kelainan refraksi keturunan dari orang tua atau keluarganya lebih cepat.
Apakah Anda memiliki pertanyaan lain seputar kacamata? Konsultasikan secara langsung dengan dokter spesialis mata kami. Hubungi call center RS Mata Undaan untuk membuat janji temu dengan dokter.

Lainnya