Operasi Katarak: Prosedur, Risiko, Pemulihan dan Biaya

by

Menurut WHO, katarak menempati urutan pertama di dunia sebagai penyebab kebutaan yang dapat disembuhkan dengan prevalensi sebanyak 35%. Di Indonesia perkiraan insiden kejadian katarak adalah 0,1% per tahun, artinya 1 orang diantara 1.000 orang mengalami katarak setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan dapat meningkat setiap tahunnya. Namun katarak dapat disembuhkan melalui prosedur operasi.

Operasi pada mata katarak

Prinsipnya operasi katarak merupakan operasi yang dilakukan untuk menghilangkan “awan” atau kekeruhan yang ada pada lensa mata pasien. Lensa mata yang sudah keruh nantinya akan diganti oleh lensa artificial/buatan yang disebut intraocular lens atau IOL. Sebelum operasi berlangsung, pasien akan diberikan obat anestesi yang berfungsi untuk membuat mata terasa kebas, sehingga pasien tidak akan merasakan apapun. Apabila pasien memiliki katarak pada 2 mata, maka biasanya dokter akan menyarankan agar operasi tidak dilakukan pada waktu bersamaan.

Terdapat dua pendekatan paling umum yang biasa digunakan untuk operasi katarak

  1. Phacoemulsifikasi. Phacoemulsifikasi merupakan salah satu operasi pengangkatan katarak modern menggunakan sinar laser dan alat phaco. Operasi ini juga disebut sebagai minimal invasive surgery karena dilakukan dengan membuat sayatan kecil di sisi kornea. Melalui sayatan kecil tersebut, lensa katarak dikeluarkan menggunakan alat penghisap (suction) setelah lensa dipecah menjadi potongan-potongan kecil dengan alat khusus yaitu gelombang ultrasound. Operasi phacoemulsifikasi  tidak memerlukan jahitan dan proses penyembuhan relatif lebih cepat.
  2. Pembedahan ekstrakapsular. Berbeda dengan phacoemulsifikasi, pembedahan ekstrakapsular memerlukan sayatan yang lebih besar pada kornea agar inti lensa dapat diangkat secara utuh. Operasi katarak menggunakan prosedur ini cenderung membutuhkan lebih banyak jahitan.

Setelah katarak dibersihkan, mata akan dipasang lensa buatan yang disebut  Intraocular Lens (IOL) ke dalam kantung lensa secara permanen.  Lensa buatan ini tidak memerlukan perawatan khusus dan saat ini telah tersedia beragam jenis dan kelebihan yang ditawarkan.

Risiko Operasi Katarak

Operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, lebih dari 90% pasien menunjukkan perbaikan penglihatan apabila tidak terdapat gangguan atau masalah lain pada mata. Namun, sama seperti prosedur operasi pada umumnya, operasi katarak juga memiliki risiko atau komplikasi yang dapat terjadi. Faktor risiko yang mungkin terjadi seperti infeksi, perdarahan, retina lepas, maupun IOL tidak bisa terpasang secara langsung. Namun faktor risiko dan komplikasi tersebut telah diantisipasi agar tidak terjadi dengan pemakaian antibiotik pasca operasi, pemeriksaan retina sebelum operasi, dan pemeriksaan lanjutan lainnya untuk mengetahui risiko yang lain.

Pada beberapa kondisi pasien, operasi katarak dapat menyebabkan Posterior Capsular Opacification (PCO) atau suatu kondisi dimana bagian mata yang terletak di belakang lensa buatan menjadi keruh. Kekeruhan ini berbeda dengan katarak. Kekeruhan pada PCO dapat diatasi dengan menggunakan sinar laser. Metode pengobatan ini sering kali disebut dengan capsulotomy, yaitu suatu prosedur yang dilakukan dengan membuat lubang kecil di bagian belakang lensa buatan agar cahaya dapat kembali masuk. PCO dapat terjadi setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun pasca operasi katarak.

Pemulihan Pasca Operasi Katarak

Lama waktu pemulihan pasca operasi pasca katarak bergantung pada kondisi klinis tiap mata yang dijalani oleh pasien. Secara umum, pasien akan merasakan penglihatan berangsur-angsur membaik dan dapat melakukan segala aktivitas seperti biasa pada satu atau dua minggu setelahnya. Sebagian besar pasien bahkan tidak lagi memerlukan kacamata untuk melihat jarak jauh dan membaca dekat. Hal ini dikarekan saat ini sudah terdapat lensa IOL multifocal yang dapat membantu pasien terbebas dari kacamata jarak jauh maupun dekat.

Biaya Operasi Katarak

Biaya operasi katarak berbeda tergantung pada jenis lensa yang dipilih serta kondisi mata pasien. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan lensa apa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien.

Biaya yang dikeluarkan oleh pasien tegantung dengan layanan serta jenis lensa yang nantinya akan didapatkan oleh pasien. RS Mata Undaan telah berusaha memberikan yang terbaik bagi pasien. Hal ini dapat terlihat dari upaya RS Mata Undaan dengan memberikan layanan lensa premium. Kelebihan dari lensa premium adalah dapat mengoreksi kelainan refraksi yang dimiliki pasien seperti rabun dekat, menengah, rabun jauh, dan silinder. Sementara lensa standar hanya berfungsi untuk mengganti lensa alami yang telah mengalami kekeruhan dan membantu pasien melihat jarak jauh saja. Beberapa bahkan masih memerlukan kacamata silinder apabila tidak menggunakan IOL toric untuk koreksi silinder. Saat ini RS Mata Undaan juga telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan Asuransi Swasta sehingga pasien memiliki banyak opsi untuk pembiayaan operasi katarak.

Perlu diingat:

Konten ini dibuat bukan untuk pengganti nasihat dokter atau sebagainya. Pasien tetap perlu berkonsultasi ke dokter mata untuk dilakukan pemeriksaan secara langsung. Kunjungi RS Mata Undaan untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter spesialis mata profesional kami.

Referensi:

  1. American Academy of Opthalmology. 2023. What Are Cataracts?
  2. American Academy of Opthalmology. 2022. Cataract Surgery: Risks, Recovery, Costs
  3. American Academy Of Opthalmology. 2023. EyeWiki Cataracts
  4. American Optometric Association. Cataracts
  5. Harvard Health Publishing. 2014. Cataract: Symptoms, Diagnosis, and Treatment
  6. Johns Hopkins Medicine. Cataracts
  7. M. Delbarre, F. Froussart-Maille. Sémiologie et formes cliniques de la cataracte chez l’adulte. Journal Français d’Ophtalmologie. Volume 43, Issue 7. 2020. Pages 653-659.
  8. WebMD. 2021. What Are Cataracts?

Lainnya