RS Mata Undaan Beri Kado HJKS ke-729, Periksa Mata Tak Perlu ke Luar Negeri

by

RS Mata Undaan (RSMU) memberi kado spesial bagi warga Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Gedung Lasik dan Aesthetic Center RSMU tepat di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729, Selasa (31 Mei 2022).

Gedung empat lantai itu terletak di bagian depan RS Mata Undaan. Berbagai fasilitas dengan teknologi mutakhir didatangkan. Di antaranya Lasik Center di lantai 2, Aesthetic Care dan Dry Eye Clinic di lantai 4.
Ada area tunggu dan coffee shop di lantai dasar.  Sedangkan di lantai 3, disediakan ruangan khusus bagi pasien yang menjalani rawat inap di kamar kelas VIP dan VVIP.
Eri menjadi orang pertama yang diperiksa di Dry Eye Clinic. Alat yang didatangkan dari Jerman itu bisa menguji kualitas dan kuantitas air mata. Surabaya adalah kota ketiga yang memiliki alat itu setelah Jakarta dan Bandung.

Dokter Spesialis Mata Divisi Infeksi dan Imunologi RSMU Nur Alim Basyir Hutasuhut memeriksa kedua mata Eri. Sinar laser mulai menyala saat proses pemeriksaan. Setelah menunggu lima menit, hasilnya langsung muncul.
Ada tiga indikator yang keluar. Ada yang berwarna merah, kuning dan hijau. Tanda panah di monitor menunjukkan warna hijau. Artinya, tak ada masalah pada kualitas dan kuantitas air mata Eri. “Alhamdulillah, ternyata masih sangat bagus,” kata Eri sembari tersenyum ke arah  Direktur RSMU dr Sahata Napitupulu.
Nur Alim menjelaskan, alat tersebut sangat dibutuhkan untuk pasien dengan keluhan mata kering. Kecepatan diagnosis bakal mempercepat keputusan dokter untuk menentukan tindakan medis berikutnya.

Pasien dengan diagnosis tidak terlalu parah bakal diberi obat tetes mata atau tetes mata yang dibuat dari serum darah. Jika obat tetes mata tidak mempan, tindakan yang bisa diambil adalah operasi hingga penggunaan laser.
Mata kering tak bisa diremehkan. Bola mata bisa rusak jika dibiarkan. Bahkan bisa mengakibatkan kebutaan. Ada beberapa penyebab mata kering. Kondisi cuaca, polusi udara, faktor usia, hingga terlalu sering menatap layar gadget. “Paling banyak sih faktor usia yang mulai menua. Lalu disusul dengan penggunaan handphone yang berlebihan,” katanya.
Selain dry eye, rumah sakit itu juga akan menggunakan teknologi ReLEx Smile Pro yang baru ada satu di Indonesua. Laser Vision Correction Technology produksi Zeiss dari Jerman itu merupakan generasi terbaru yang mampu mengoreksi mata minus (myopia), silinder (astigmatisme) dan rabun dekat (presbiopi).
“Saat ini alatnya masih dalam proses pengiriman. Harusnya Mei kemarin sudah sampai. Tapi, karena dampak dari perang di Ukraina, akhirnya proses pengiriman terhambat. Jadi, belum bisa kami diperlihatkan,” ungkap Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) Arif Affandi.
Mantan Wakil Wali Kota Surabaya itu mengatakan, Lasik dan Aesthetic Center di Surabaya akan menjadi magnet health tourism destination. Warga Surabaya dan sekitarnya tak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan layanan mata termutakhir.

“Orang-orang yang butuh pelayanan mata prima nggak perlu ke Singapura, Korea, Filipina, ataupun Australia. Di sini harganya kompetitif. Kalau di luar negeri Rp 15 juta, di kami hanya Rp 4 juta. Dokter kita hebat-hebat dan terus berkembang terus. Termasuk dokter bedah plastiknya,” katanya. (*)

Sumber : https://harian.disway.id/read/244581/RS-Mata-Undaan-Beri-Kado-HJKS-ke-729-Periksa-Mata-Tak-Perlu-ke-Luar-Negeri

Lainnya