Mata kering setelah operasi LASIK adalah kondisi yang cukup umum dan dialami oleh sebagian besar pasien, terutama pada minggu atau bulan pertama setelah tindakan. Meski terasa mengganggu, kondisi ini umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perawatan sederhana serta pemantauan dokter mata.
Mengapa Mata Bisa Kering Setelah LASIK?
Selama prosedur LASIK, lapisan tipis kornea dibuka untuk mengoreksi kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Dalam proses ini, beberapa saraf kecil di kornea ikut terputus. Saraf ini sebenarnya berperan dalam mengirim sinyal ke kelenjar air mata untuk menjaga kelembapan mata.Ketika sinyal terganggu, produksi air mata bisa menurun sehingga menyebabkan mata terasa kering. Selain itu, bentuk kornea yang berubah juga dapat mempengaruhi pola kedipan dan distribusi air mata di permukaan mata.
Faktor lain yang meningkatkan risiko mata kering setelah LASIK antara lain:
- Riwayat mata kering sebelum operasi
- Usia di atas 40 tahun
- Wanita, terutama pasca-menopause
- Pemakaian lensa kontak dalam jangka panjang
Gejala Mata Kering Pasca LASIK
Mata kering tidak hanya ditandai oleh rasa kering semata. Gejalanya bisa bervariasi, seperti:
- Mata terasa gatal, perih, atau panas
- Sensasi ada benda asing di mata
- Produksi air mata berlebihan (reaksi kompensasi)
- Penglihatan kabur yang hilang-timbul
- Mata mudah lelah, terutama saat menatap layar
- Mata tampak merah atau terasa berat
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini setelah LASIK, besar kemungkinan itu adalah efek samping yang umum.
Baca Juga: Dry Eye Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Efektif
Berapa Lama Mata Kering Setelah LASIK Akan Membaik?
Pertanyaan ini sering muncul dari pasien pasca-operasi. Pada umumnya:
- Gejala ringan terjadi selama 1–3 bulan
- Sekitar 60% pasien masih merasakan mata kering di bulan pertama
- Sebagian besar membaik total dalam 6–12 bulan
- Kasus kronis yang berlangsung lebih dari 1 tahun sangat jarang terjadi
Namun, durasi bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi awal mata dan kepatuhan pasien dalam perawatan pasca-operasi.
Cara Mengatasi Mata Kering Setelah Operasi LASIK
Dokter biasanya akan memberikan petunjuk perawatan pasca-LASIK, termasuk penanganan mata kering. Beberapa cara yang umum disarankan:
- Obat tetes mata lubrikan (air mata buatan), digunakan beberapa kali sehari
- Salep atau gel mata khusus untuk digunakan malam hari
- Menghindari ruangan ber-AC atau area dengan udara sangat kering
- Menggunakan humidifier di rumah atau tempat kerja
- Konsumsi makanan yang baik untuk mata dan mengandung omega-3 seperti ikan, kacang-kacangan, atau suplemen
Selalu konsultasikan jenis dan frekuensi penggunaan tetes mata kepada dokter, karena tidak semua tetes aman digunakan pasca-LASIK.
Baca Juga: Penyakit Mata Kering (Dry Eye Disease): Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan
Pengaruh Mata Kering terhadap Pemulihan Penglihatan
Salah satu kekhawatiran pasien adalah “berapa lama penglihatan normal setelah LASIK?” Jawabannya, penglihatan biasanya mulai membaik dalam beberapa hari hingga 1 minggu. Namun, mata kering bisa membuat penglihatan tampak buram atau tidak stabil.
Oleh karena itu, mengatasi mata kering sejak dini dapat mempercepat stabilitas penglihatan dan mencegah ketidaknyamanan berkepanjangan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika:
- Mata terasa nyeri hebat
- Penglihatan memburuk alih-alih membaik
- Mata sangat merah
- Gejala mata kering bertahan lebih dari 3 bulan
Untuk evaluasi dan perawatan lanjutan, Anda dapat memanfaatkan Layanan Unggulan LASIK di Rumah Sakit Mata Undaan. Layanan ini tidak hanya menyediakan operasi LASIK saja, pemeriksaan pasca-operasi yang lengkap, termasuk penanganan khusus untuk gejala mata kering.
Segera jadwalkan pemeriksaan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan deteksi dini dan penanganan yang tepat guna melindungi penglihatan Anda! Nikmati kemudahan membuat janji temu dengan dokter melalui aplikasi BersamaMU dari Rumah Sakit Mata Undaan. Unduh aplikasinya sekarang di Google Play untuk Android dan App Store untuk iPhone!
Artikel ini telah ditinjau oleh dr Nur Alim, SpM