Olahraga untuk Penderita Glaukoma: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh?

by

Penderita glaukoma tetap bisa berolahraga, tetapi perlu memilih jenis olahraga yang aman. Beberapa aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kesehatan mata dan menurunkan tekanan intraokular (IOP), sementara olahraga tertentu justru dapat memperburuk kondisi glaukoma. Memilih olahraga yang tepat sangat penting agar manfaat kesehatan tetap optimal tanpa meningkatkan risiko kerusakan saraf optik.

Manfaat Olahraga untuk Penderita Glaukoma

Berolahraga secara teratur memiliki berbagai manfaat bagi penderita glaukoma, di antaranya:

  • Meningkatkan sirkulasi darah ke mata – Membantu menyehatkan saraf optik dan retina.
  • Menurunkan tekanan intraokular (IOP) – Aktivitas fisik yang tepat dapat mengurangi tekanan dalam mata.
  • Menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung – Merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko komplikasi glaukoma.
  • Membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah – Faktor risiko lain yang dapat memperburuk kondisi glaukoma.

Namun, tidak semua jenis olahraga aman bagi penderita glaukoma. Ada beberapa aktivitas yang perlu dibatasi atau dihindari untuk mencegah peningkatan tekanan mata secara mendadak.

Olahraga yang Baik untuk Penderita Glaukoma

Beberapa jenis olahraga terbukti aman dan bermanfaat bagi penderita glaukoma, di antaranya:

  • Jalan kaki dan jogging ringan
      • Meningkatkan sirkulasi darah ke mata tanpa memberikan tekanan berlebih.
      • Pilihan terbaik untuk penderita glaukoma yang baru memulai program olahraga.
  • Bersepeda (di jalan datar atau sepeda statis)
  • Latihan kardiovaskular yang baik tanpa meningkatkan tekanan intraokular.
  • Hindari jalur berbukit yang memerlukan tenaga berlebih.
  • Renang
    • Baik untuk kebugaran tubuh secara keseluruhan.
    • Gunakan kacamata renang yang tidak terlalu ketat untuk mencegah peningkatan tekanan mata.
  • Senam ringan atau aerobik
  • Gerakan lembut yang meningkatkan metabolisme tubuh dan menurunkan tekanan intraokular.
  • Hindari gerakan yang melibatkan posisi kepala di bawah.

Baca Juga: Bisakah Penderita Glaukoma Tetap Melihat dengan Normal?

Olahraga yang Harus Dihindari

Beberapa jenis olahraga dapat meningkatkan tekanan mata atau meningkatkan risiko cedera mata. Hindari aktivitas berikut:

  • Yoga dengan posisi kepala di bawah
      • Downward-facing dog, headstand, atau shoulder stand dapat meningkatkan tekanan intraokular secara signifikan.
      • Pilih yoga yang lebih aman tanpa inversi kepala.
  • Angkat beban berat
  • Menahan napas saat mengangkat beban dapat meningkatkan tekanan mata.
  • Jika ingin tetap latihan kekuatan, gunakan beban ringan dan hindari mengejan.
  • Olahraga kontak fisik seperti tinju, basket, atau sepak bola
    • Risiko tinggi terkena benturan langsung di mata.
    • Cedera mata bisa memperburuk kondisi glaukoma dan mempercepat kerusakan saraf optik.
  • Latihan pernapasan intensitas tinggi (Valsalva maneuver)
  • Teknik pernapasan yang menahan udara di dalam paru-paru saat mengejan dapat meningkatkan tekanan intraokular.
  • Hindari latihan seperti powerlifting yang melibatkan teknik ini.

Tips Berolahraga dengan Aman bagi Penderita Glaukoma

Agar olahraga tetap aman dan bermanfaat bagi kesehatan mata, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Hindari menahan napas saat berolahraga – Bernapaslah dengan teratur agar tekanan mata tetap stabil.
  • Mulai dengan intensitas ringan dan tingkatkan secara perlahan – Jangan langsung melakukan latihan berat yang bisa meningkatkan tekanan mata mendadak.
  • Gunakan alat pelindung mata jika berolahraga di luar ruangan untuk mencegah cedera.
  • Rutin memeriksakan mata ke dokter – Untuk memastikan kondisi mata tetap stabil dan tidak ada komplikasi dari aktivitas fisik yang dilakukan.
  • Dapatkan rekomendasi olahraga yang sesuai dari dokter – Terutama bagi penderita glaukoma lanjut atau mereka yang baru mulai berolahraga.

Baca Juga: Apakah Glaukoma Bisa Diturunkan? Kenali Faktor Genetiknya

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala berikut setelah berolahraga, segera konsultasikan dengan dokter mata:

  • Penglihatan buram atau menyempit setelah berolahraga.
  • Tekanan atau rasa nyeri di dalam mata.
  • Sakit kepala atau pusing setelah aktivitas fisik tertentu.
  • Penurunan penglihatan yang tiba-tiba atau munculnya blind spot.

Rumah Sakit Mata Undaan menyediakan layanan konsultasi bagi penderita glaukoma untuk mendapatkan rekomendasi olahraga yang sesuai dan aman.

Segera jadwalkan pemeriksaan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan deteksi dini dan penanganan yang tepat guna melindungi penglihatan Anda! Nikmati kemudahan membuat janji temu dengan dokter melalui aplikasi BERSAMAMU dari Rumah Sakit Mata Undaan. Unduh aplikasinya sekarang di Google Play Store untuk Android dan App Store untuk iPhone!

 

Sumber

  1. Glaucoma Research Foundation. (2024). Sports, Exercise, and Glaucoma: Safe Practices and Recommendations.
    https://glaucoma.org/articles/sports-exercise-and-glaucoma-safe-practices-and-recommendations  
  2. American Academy of Ophthalmology. (2024). Glaucoma and Exercise: What to Tell Your Patients.
    https://www.aao.org/eyenet/article/glaucoma-and-exercise 

 

Lainnya