Ikut Kampanyekan Hari Diabetes Sedunia, RS Mata Undaan Resmikan Retinopathy Diabetic Center dan Selenggarakan Seminar “Comprehensive Diabetic Retinopathy Care”

by

Surabaya, 16 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada tanggal 14 November 2024, RS Mata Undaan Surabaya menyelenggarakan seminar bertajuk “Comprehensive Diabetic Retinopathy Care: Protecting Sight, Preserving Quality of Life” sekaligus meresmikan pembukaan Diabetic Retinopathy Center. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 16 November 2024, dan dibuka pada pukul 08.00 di Auditorium dr. Muhammad Badri, Sp.M, RS Mata Undaan Surabaya.

Acara dibuka oleh Direktur RS Mata Undaan, dr. Sahata P.H. Napitupulu, Sp.M (K), yang dalam sambutannya menjelaskan bahwa angka pertumbuhan pasien dengan diabetes dan komplikasi retinopati diabetik di RS Mata Undaan meningkat setiap tahunnya. “RS Mata Undaan Surabaya selaku fasilitas kesehatan yang menangani perawatan pasien khusus mata tidak dapat menangani pasien-pasien yang datang dengan komplikasi diabetes sendirian. Perlu adanya dukungan dari fasilitas kesehatan lain serta tenaga kesehatan untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit diabetes dan pencegahan komplikasinya. Maka dari itu bertepatan dengan Peringatan Hari Diabetes Sedunia, bersama kita ikut mengkampanyekan bahaya dari diabetes itu kepada masyarakat,” ujar dr. Sahata, yang akrab disapa.

Acara ini dihadiri oleh 80 undangan dari puskesmas, klinik, dan dokter umum rekanan RS Mata Undaan yang diundang secara langsung. Diskusi berlangsung aktif, dengan banyak peserta berbagi pengalaman dan tantangan saat menangani pasien di tempat praktik masing-masing.

Pembicara dan Topik Seminar
Seminar ini menghadirkan narasumber dokter spesialis dan perawat ahli dari RS Mata Undaan, dengan topik yang berfokus pada pemahaman menyeluruh tentang retinopati diabetik, mulai dari pencegahan hingga penanganan. Berikut adalah daftar pembicara beserta topik yang dibahas:
1. dr. Dilly Niza, Sp.PD: “Peran Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam Menangani Pasien Diabetes Melitus dan Mencegah Komplikasi”
2. dr. Dyah Kusuma Arnovita, Sp.M: “Komplikasi Diabetes Melitus pada Mata”
3. dr. Togar Erkasan Sitorus, Sp.M: “Overview Retinopati Diabetes: Penyebab, Gejala, dan Diagnosa”
4. dr. Noviana Kurniasari, Sp.M: “Multimodalitas Pencitraan Retinopati Diabetik”
5. dr. Rita Tjandra, Sp.M: “Pilihan Penanganan dan Terapi pada Pasien Retinopati Diabetik”
6. Elly Elvira, S.Kep., Ns.: “Peran Perawat dalam Penanganan Pasien Retinopati Diabetik”

Hospital Tour dan Prosesi Peresmian
Setelah sesi seminar dan diskusi tanya jawab selesai, peserta diajak untuk mengikuti hospital tour ke Instalasi Penunjang Diagnostik dan Terapi (IPDT) RS Mata Undaan Surabaya. Dalam tur ini, peserta dapat melihat secara langsung fasilitas-fasilitas unggulan yang mendukung diagnosa dan terapi retinopati diabetik.

Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi peresmian Diabetic Retinopathy Center yang berlokasi di area IPDT. Prosesi ini ditandai dengan pemotongan pita dan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh dr. Sahata P.H. Napitupulu, Sp.M (K) dan dr. Rita Tjandra, Sp.M, sebagai simbol resmi dibukanya pusat layanan tersebut.

Komitmen untuk Pelayanan Kesehatan Mata yang Holistik
Pembukaan Diabetic Retinopathy Center menandai langkah besar RS Mata Undaan dalam menyediakan layanan kesehatan mata yang komprehensif, terutama bagi pasien diabetes melitus yang berisiko mengalami retinopati diabetik. Dengan fasilitas dan teknologi terlengkap, pusat ini diharapkan menjadi rujukan dalam pencegahan, diagnosa, dan pengobatan retinopati diabetik di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Kolaborasi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik
Dr. Rita, disela-sela proses peresmian juga menekankan pentingnya kerja sama lintas disiplin untuk mengedukasi masyarakat dan mengurangi angka komplikasi diabetes melitus. “Kami percaya bahwa kolaborasi lintas disiplin sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup pasien diabetes. Melalui seminar ini dan pembukaan Diabetic Retinopathy Center, kami berkomitmen untuk melindungi penglihatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.”

Lainnya