Banyuwangi, 21 Juni 2025 – Setelah melalui proses skrining sejak April 2025, sebanyak 50 pasien lansia dinyatakan layak menjalani operasi katarak massal yang digelar oleh RS Mata Undaan Surabaya (RSMU). Seluruh tindakan dilakukan menggunakan teknik phacoemulsification— dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk memecah lensa yang keruh, memungkinkan tindakan lebih cepat, minim sayatan, dan mempercepat pemulihan. Prosedur ini merupakan tindakan bedah katarak yang saat ini menjadi primadona di kalangan dokter mata karena prosesnya yang cepat dan nyaman bagi pasien. Demi menjamin mutu dan keselamatan, RSMU menyiapkan seluruh kebutuhan operasi, mulai dari obat, BHP, linen, hingga mikroskop operasi. Operasi berlangsung di ruang operasi RS Al Huda Banyuwangi dan dibagi dalam dua sesi sejak pukul 08.00 WIB. Sebanyak empat dokter spesialis mata dari RS Mata Undaan Surabaya—dr. Togar Sitorus, Sp.M; dr. Dini, Sp.M(K); dr. Oggy Satriya, Sp.M; dan dr. Sahata P.H Napitupulu, Sp.M(K)—bertugas secara bergantian selama proses operasi. Selain itu, salah satu dokter mata dari RS Al Huda, dr. Yoan, Sp.M juga turut menangani pasien di ruang operasi secara terpisah.
Agenda diawali dengan seremoni pembukaan, dihadiri pimpinan kedua rumah sakit. Direktur RS Al Huda, dr. Indiati, MMRS, menyampaikan apresiasinya atas sinergi ini, sementara Direktur RSMU, dr. Sahata P.H Napitupulu, Sp.M(K), menegaskan komitmen rumah sakitnya dalam menurunkan angka kebutaan akibat katarak, khususnya di wilayah Jawa Timur. “Sebagai rumah sakit mata dengan layanan terlengkap, kami ingin menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah,” tegas dr. Sahata. Pemotongan tumpeng dilakukan sebagai simbolisasi dimulainya kegiatan operasi.
Pasien yang mengikuti operasi tampak antusias dan penuh rasa syukur. Salah satu peserta, Anik Asmorowati (59 tahun), mengungkapkan, “Awalnya saya sempat gugup, karena ini pertama kali masuk ruang operasi. Tapi setelah tahu saya terpilih dan dijelaskan prosesnya, saya jadi lebih tenang. Saya bersyukur sekali bisa ikut operasi ini.”
Sebagai bagian dari protokol layanan, seluruh pasien pulang dalam kondisi stabil dan menerima paket obat tetes serta oral untuk tujuh hari ke depan. Mereka juga mendapat arahan untuk melakukan kontrol pasca operasi (H+1) yang dijadwalkan keesokan harinya (22 Juni), guna memastikan proses pemulihan berjalan optimal tanpa komplikasi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari puncak perayaan HUT ke-92 RS Mata Undaan Surabaya (RSMU), yang menegaskan komitmennya sebagai pelopor layanan kesehatan mata tidak hanya secara klinis, tetapi juga melalui aksi sosial nyata di tengah masyarakat. Melalui bakti sosial ini, RSMU berupaya mengembalikan penglihatan bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus menumbuhkan harapan baru bagi kualitas hidup yang lebih baik, khususnya bagi masyarakat Banyuwangi.