Penyebab iritasi mata bisa sangat beragam, mulai dari kondisi ringan seperti mata kering hingga infeksi yang membutuhkan penanganan medis. Gejala iritasi biasanya meliputi mata merah, gatal, terasa perih, atau berair. Beberapa orang juga mengalami sensasi seperti ada benda asing di mata atau penglihatan yang menjadi kabur.
Meski sering dianggap sepele, iritasi mata yang tidak ditangani dengan benar bisa berkembang menjadi kondisi serius. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab umum iritasi mata, solusi yang bisa dilakukan di rumah, serta kapan harus mencari bantuan dari dokter.
Apa Saja Penyebab Iritasi Mata?
Penyebab iritasi mata tidak hanya terbatas pada infeksi. Banyak faktor lain seperti alergi, penggunaan lensa kontak, hingga paparan lingkungan dapat menjadi pemicunya. Mengenali penyebabnya akan membantu menentukan langkah penanganan yang tepat.
1. Cedera Mata
Cedera mata dapat menyebabkan iritasi dan sebaliknya. Cedera mata akibat terkena debu, serpihan logam, atau bahan kimia bisa memicu iritasi serius. Luka pada mata juga bisa disebabkan oleh pukulan atau gesekan berlebih.
Gejala:
- Nyeri hebat
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Solusi:
Segera bilas dengan air bersih dan temui dokter. Jangan menggosok mata.
Baca Juga: Mata Kering dan Gatal: Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Komplikasi Lensa Kontak
Lensa kontak yang tidak bersih atau digunakan terlalu lama bisa menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan luka pada kornea.
Gejala:
- Mata kering atau merah
- Sensasi perih saat memakai lensa
- Penglihatan buram
Solusi:
Bersihkan lensa secara teratur dan hindari pemakaian saat tidur. Bila iritasi terus berlanjut, hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter mata.
3. Alergi Mata
Alergen seperti debu, serbuk bunga, atau bulu hewan dapat menyebabkan peradangan pada mata.
Gejala:
- Gatal berlebihan
- Mata merah dan berair
- Kelopak mata bengkak
Solusi:
Gunakan kacamata saat di luar ruangan, hindari paparan allergen, dan gunakan obat tetes mata antihistamin.
4. Trikiasis (Bulu Mata Tumbuh ke Dalam)
Bulu mata yang tumbuh ke arah mata bisa menggores kornea dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Gejala:
- Mata terasa seperti tertusuk
- Berair terus-menerus
- Nyeri saat berkedip
Solusi:
Pencabutan bulu mata atau tindakan medis untuk mengubah arah pertumbuhan bulu mata yang mengganggu.
Baca Juga: 7 Makanan yang Penting untuk Kesehatan Mata Anak
Tips Mencegah Iritasi Mata
- Gunakan kacamata pelindung saat bekerja atau beraktivitas di luar
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara
Kapan Harus ke Dokter?
Jika iritasi mata tidak membaik dalam satu atau dua hari, atau jika gejalanya disertai dengan rasa sakit, gangguan penglihatan, atau keluarnya cairan kental, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Iritasi yang tampak ringan bisa saja merupakan gejala awal dari infeksi serius atau masalah imunologis yang mempengaruhi mata.
Di Rumah Sakit Mata Undaan, tersedia layanan Infeksi Imunologi yang khusus menangani kasus iritasi mata berulang, infeksi sulit sembuh, atau gangguan yang melibatkan reaksi autoimun. Anda bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, diagnosis tepat, dan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mata Anda.
Segera jadwalkan pemeriksaan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan deteksi dini dan penanganan yang tepat guna melindungi penglihatan Anda! Nikmati kemudahan membuat janji temu dengan dokter melalui aplikasi BersamaMU dari Rumah Sakit Mata Undaan. Unduh aplikasinya sekarang di Google Play untuk Android dan App Store untuk iPhone!
Artikel ini telah ditinjau oleh dr Nur Alim, SpM