Surabaya, 26 Oktober 2023 - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Rumah Sakit Mata Undaan ikut dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan bakti sosial dan penyuluhan kesehatan lansia yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Surabaya dengan tema "Mengenal Gejala dan Penyebab Penyakit pada Lansia". Kegiatan ini berlangsung dengan sukses pada hari Kamis, 26 Oktober 2023, di Museum Kanker, Jl. Kayoon No.16, Surabaya.
Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 60 tahun, banyak gangguan kesehatan yang mungkin dihadapi oleh lansia, termasuk gangguan pendengaran, katarak, masalah refraksi mata, nyeri pada punggung dan leher, osteoarthritis, penyakit paru obstruktif kronis, diabetes, demensia, dan depresi.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari Dewan Pengurus Cabang PPDI Kota Surabaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada lansia veteran dan penyandang disabilitas yang usianya di atas 40 tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan lansia dan memberikan informasi mengenai gejala dan penyebab penyakit yang sering dihadapi oleh lansia. Berangkat dari kebutuhan inilah, PPDI bekerjasama dengan RS Mata Undaan memilih untuk melakukan skrining Katarak yang merupakan penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia dan umumnya dialami oleh lansia.
Dalam acara ini, dr. Tanti salah satu dokter yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan penyuluhan mengenai kesehatan lansia, sementara dr. Andita Gustria Caesary – dokter spesialis Mata dari RS Mata Undaan memberikan konsultasi yang sebelumnya kepada seluruh peserta yang sebelumnya telah melakukan skrining katarak. Data dari hasil pemeriksaan menunjukkan, dari keseluruhan 55 peserta yang hadir dan telah melakukan pemeriksaan mata menunjukkan bahwa 24% peserta terindikasi mengalami katarak senilis, sementara 48% peserta terindikasi mengalami gangguan refraksi. Sebagai tindak lanjut terhadap temuan ini, dr. Cesa memberikan 10 Surat Pengantar kepada peserta yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ketua pelaksana acara, Novan Ghani, menyampaikan, "Rekan-rekan disabilitas dan janda veteran ini hampir tidak pernah memeriksakan matanya, sehingga dengan adanya bantuan dari RS Mata Undaan, kita dapat membantu mereka untuk mengetahui masalah penglihatan yang mungkin mereka alami selama ini."
Kegiatan ini merupakan contoh nyata kolaborasi yang sukses antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada kelompok lansia veteran dan penyandang disabilitas. Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya-upaya serupa di seluruh Indonesia.